Keterbatasan bukan alasan
untuk tidak berprestasi. Nur Chabibur Rohim menjaga semangat untuk maju
demi membahagiakan dan membalas kerja keras ibunya yang seorang buruh
tani demi membiayai pendidikan anaknya....
Nur Chabibur Rohim
adalah satu dari tiga siswa SMK Negeri I Tengaran Kabupaten Semarang
yang karyanya berhasil menyabet penghargaan Spesial Award pada ajang
International Exhibition for Young Inventors (IEIY) 2012, di Bangkok,
Thailand. Remaja sederhana yang hobi mengotak-atik komputer ini tidak
pernah menyangka bisa menginjakkan kaki di luar negeri karena karya yang
dibuat bersama dua rekannya, Muhammad Asrori dan Risang Yogardi.
Karyanya
ini berawal dari kepekaan Nur menangkap fenomena banyaknya siswa SD
yang sudah menggunakan ponsel. Perangkat elektronik ini hanya digunakan
untuk game yang bersifat hiburan semata dan minim unsur mendidiknya.
Oleh karena itu, Nur dan rekan-rekannya terinspirasi menghasilkan karya
yang diberinama ‘Jarimatika’. Karya ini juga terinspirasi dari metode
pembelajaran Matematika menggunakan jari yang juga disebut jarimatika.
Ide tersebut dipadukan dengan teknologi sehingga menghasilkan karya
jarimatika yang diaplikasikan pada game ponsel.
Membuat bangga orangtua
Anak bungsu dari pasangan Khuzaimah dan Daryoko ini mengaku tidak berasal dari keluarga berada. Ibunya yang hanya buruh tani dan bekerja sebagai penambal kayu triplek di pabrik kecil sekitar rumahnya ini harus bekerja keras membiayai sekolah Nur di SMK.
Anak bungsu dari pasangan Khuzaimah dan Daryoko ini mengaku tidak berasal dari keluarga berada. Ibunya yang hanya buruh tani dan bekerja sebagai penambal kayu triplek di pabrik kecil sekitar rumahnya ini harus bekerja keras membiayai sekolah Nur di SMK.
“Saya tidak ingin menuntut
banyak sama ibu, karena Beliau sekarang sendirian mengurus saya sesudah
berpisah lama dari bapak,” kata Nur.
Jika mengingat kondisi rumah
dan orangtuanya, Nur memang mengaku sedih. Namun, hal itu ia
kesampingkan demi belajar dan berprestasi untuk membanggakan ibundanya.
“Kalau
dirumah kadang ingat masalah rumah, kalau pas di sekolah ya enggak.
Tapi biasanya saya sibukkan dengan mengotak-atik komputer atau belajar
saja. Saya yakin kalau ada kemauan pasti diberi jalan, jadi adanya
masalah dirumah tidak menghalangi saya untuk belajar,”katanya.
Kuliah
dan bisa bekerja di perusahaan IT ternama menjadi cita-cita yang akan
terus diwujudkannya. Namun, ia mengaku tidak akan memaksakan jika memang
tidak memiliki biaya.
Nur mengungkapkan, selama ini ibu menjadi
tulang punggung dan tumpuan hidup keluarganya. Kakak sulungnya tidak
lulus SD dan hanya bekerja sebagai buruh bangunan. Sementara, kakak
keduanya sudah meninggal dunia. Maka, Nur pun menjadi satu-satunya di
keluarga yang mengenyam pendidikan hingga tingkat menengah atas.
“Kalau
ada biaya ya kuliah, kalau tidak ya bekerja. Sampai SMK saja saya sudah
senang dan kalaupun mendapatkan beasiswa, saya juga harus memikirkan
uang untuk hidup sehari-harinya. Yang penting sekarang saya tetap fokus
dan berusaha mewujudkan cita-cita untuk kuliah di Fakultas Teknik UGM,”
kata remaja kelahiran 21 Februari 1994 ini.
Tertarik komputer
Ia
bercerita mengenal komputer sejak duduk di bangku SMP Negeri 2
Tengaran. Sejak itu, Nur mengaku sangat suka mengotak-atik komputer,
berkreasi, dan menekuni bidang engineering dan desain web. Karena tidak
mampu membeli komputer, akhirnya ia meminjam komputer milik teman
kakaknya yang tidak digunakan untuk dipakai saat di rumah. Di sekolah,
ia mengaku senang karena ada banyak fasilitas yang bisa digunakan
untuknya belajar.
Ketika duduk di kelas 11 SMK, prestasi
gemilang yang ditorehkan Nur bisa meringankan beban ibunya dengan
mendapatkan beasiswa sekolah karena berhasil meraih juara tiga pada
ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tingkat Provinsi Jawa
Tengah.
Tak lupa, NUr menyampaikan apresiasinya atas bimbingan
guru yang mendampingi ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR),
Hartati.
“Sejak Beliau pindah ke sekolah kami, mulailah ada KIR
dan saya bergabung di situ. Sejak itu pula saya banyak belajar tentang
teknologi yang bisa diaplikasikan dan membantu kehidupan manusia. Saya
masih ingin banyak memunculkan ide-ide berguna terutama yang berhubungan
dengan komputer dan sejenisnya,” kata Nur.
sumber;SEMARANG, KOMPAS.com –
Tidak ada komentar:
Posting Komentar