Selasa, 30 September 2014

kisah pilu Anak Petani disekolahkan dikuliahkan, setelah lulus nodong Bapaknya

OPINI | 23 July 2011 | 03:06 Dibaca: 1824   Komentar: 2   0
Banyak kejadian seperti kronologi berikut:
1. Ayah ibu petani di desa
2. “Nak, kamu harus kuliah, jangan seperti ortu jadi petani, hidup sudah”
3. Pak tani jual sawah buat biaya kuliah
4. Si anak Petani “Miskin” itu kuliah di kota, tinggal di kost. nah…  anak petani yang biasanya macul siang hari, kerja keras, jalan kaki jauh, dst dst….   sekarang tinggal di kost. tinggal bak seorang putera mahkota.
5. uang kuliah, uang kost, semua keperluan dikirimi ayahnya dan ibunya yang harus bekerja keras membanting tulang belulang.
6. ketika mepet, akhirnya jual sawah satunya.
7. si anak lulus, akhirnya…. wisuda. semua gembira. ortu dari desa datang ke kota merayakan hari kemenangan. tapi hari kemenangan itu hanya 3 hari saja.
8. si anak mulai nodong ortu, minta uang untuk modal cari kerja
9. kerja yang diharapkan gak kunjung dapet. maklum cita2 tinggi, masih jual mahal
10. setahun berlalu, gak dapet kerja juga seperti harapan ortu.  karena statusnya udah naik jadi sarjana, dia sudah tidak lagi mau pegang tanah berlumpur di sawah.  orang tuanya pusing, udah sawahnya hilang semua, mereka sekarang cumen buruh tani di tanah orang.
11. padahal harapan ortu pada anak pertama adalah bisa membiayai kuliah adik2nya. akhirnya adik2nya gak bisa kuliah, lulus sma nganggur, bahkan yang anak ketiga lulus smp nganggur.
12. pak tani geleng2 kepala. mau kerja udah makin tua dan rapuh.
13 si anak merasa sadar dan ingin bertanggung jawab: pak, bu, sy akan bekerja keras untuk cari uang, juga untuk biaya kuliah dan sekolah adik2ku.
14 berangkatlah pejuang muda ini mencari nafkah
15 ditengah perjalanan, bertemulah dia dengan gadis pujaan hati.
16. dengan dana pas-pasan menikahlah mereka
17. dikaruniai anak. perekonomian kian mepet. uang yang biasa disetorkan sebagian untuk membantu biaya adik2nya sekolah/kuliah terhenti geraknya mengalir ke tangan istri tercinta.
18 biaya kuliah dan sekolah adik2nya macet.
19. dia hidup pas-pasan, adik2nya terhenti pendidikannya, ortunya udah rapuh, tak kuat lagi ke sawah.
INILAH KISAH HIDUP KEBANYAKAN MANUSIA PINGGIRAN NEGERI INI.
MUNGKIN INI JUGA KISAH ANDA.
MAU MENYALAHKAN PEMERINTAH ?
MAU MENYALAHKAN PENDIDIKAN MAHAL ?
MAU MENYALAHKAN SIAPA ?
Sudah saatnya KONSEP-KONSEP SEMU ITU DIRUBAH OLEH GENERASI YANG LEBIH CERDAS.
—————————————
Bila Anda yang jadi Pak Tani itu, jadilah Pak Tani yang sukses dan maju.
Jangan biarkan anakmu tidak memegang pacul dan berbalutkan lumpur.
Boleh jadi pelajar bahkan mahasiswa,
tapi jangan sampai takut lumpur dan gak bisa macul.
Ekonomi dianggap maju bila petani dan anaknya bisa mengembangkan pertanian ditambah bidang baru. bukannya pertaniannya ditinggalkan.
Bila Anda pedagang, boleh sekolah atau kuliah, tapi harus bisa dan mau jaga toko/dagangan, jualan.
kalau seandainya dia kuliah, jadi ahli kimia, mestinya dia bisa disebut sukses kalau berdagang + bidang kimia.
——————————————————
Negeri ini makin lama makin kehilangan generasi petani….
Mestinya pertanian makin maju, teknologi makin maju dst.
Bukannya pertanian ditinggalkan, pindah jadi tukang ojeg. he he he…
Semoga negeri ini bisa maju dengan peran Anda.

from,kompasiana, by,wjogja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar