Senin, 27 Oktober 2014

RINDU


!!!... . SEMANGAT JUANG PARA PEMUDA TANAH AIR 28 OKTOBER.
TUNJUKAN SEMANGATMU PADA DIRIMU, BUKTIKAN BAHWA KAMU TIDAK BOHONG PADA DIRIMU. KATAKAN PADA DIRIMU ",,, , AKAN AKU MAKSIMALKAN APA YANG AKU BISA".

“Akankah kembali lagi”
By abi rohmad
Semangatku telah hilang,
Pandanganku telah buram,
Tak tahu harus bagaimana,
Tak tahu harus kemana,
Selalu ter_angan masa laluku,
Yang sekarang hanya ter_angan sebatas kotak ruang tidurku,
Terasa berat untuk melaju,
Hariku merindukan masa itu,
Masa indah yang telah lalu,
Sekarang tinggal angan dan buatku lemah,
Akankah waktu duluku akan kembali,
Kapankah aku jumpa waktu itu lagi,
Ya Allah aku rindu kebersamaan saudaraku,
Sungguh aku rindu,
Hanya dengan tetes air mata ini aku mengharap,
Kapan semua ini akan kembali lagi,
Sungguh indah bila hal itu kembali,
Ya Allah aku rindu hidup duluku,
Sungguh ini buatku lemah untuk melangkah,
Ku mohon kuatkan aku yang hidup di atas benang panas dan rapuh,
Bangkalan, 27/10/2014.

Selasa, 14 Oktober 2014

hanya syukur buat hati tenang


“Hanya syukur yang buat hati tenang”

Pagi ku dan pagimu tak sama,

Siang ku dan siang mu tak sama,

Malampun juga tak sama,

Padahal aku kamu seatap langitnya,

Rasa ini sungguh tak tahu apa yang terjadi,

Oh ..tuhan, berikan sinarmu di gelapnya hati,

Hingga ku tahu bagaimana dinginnya hati orang skukur,
 

By,abiscout

Selasa, 30 September 2014

kisah pilu Anak Petani disekolahkan dikuliahkan, setelah lulus nodong Bapaknya

OPINI | 23 July 2011 | 03:06 Dibaca: 1824   Komentar: 2   0
Banyak kejadian seperti kronologi berikut:
1. Ayah ibu petani di desa
2. “Nak, kamu harus kuliah, jangan seperti ortu jadi petani, hidup sudah”
3. Pak tani jual sawah buat biaya kuliah
4. Si anak Petani “Miskin” itu kuliah di kota, tinggal di kost. nah…  anak petani yang biasanya macul siang hari, kerja keras, jalan kaki jauh, dst dst….   sekarang tinggal di kost. tinggal bak seorang putera mahkota.
5. uang kuliah, uang kost, semua keperluan dikirimi ayahnya dan ibunya yang harus bekerja keras membanting tulang belulang.
6. ketika mepet, akhirnya jual sawah satunya.
7. si anak lulus, akhirnya…. wisuda. semua gembira. ortu dari desa datang ke kota merayakan hari kemenangan. tapi hari kemenangan itu hanya 3 hari saja.
8. si anak mulai nodong ortu, minta uang untuk modal cari kerja
9. kerja yang diharapkan gak kunjung dapet. maklum cita2 tinggi, masih jual mahal
10. setahun berlalu, gak dapet kerja juga seperti harapan ortu.  karena statusnya udah naik jadi sarjana, dia sudah tidak lagi mau pegang tanah berlumpur di sawah.  orang tuanya pusing, udah sawahnya hilang semua, mereka sekarang cumen buruh tani di tanah orang.
11. padahal harapan ortu pada anak pertama adalah bisa membiayai kuliah adik2nya. akhirnya adik2nya gak bisa kuliah, lulus sma nganggur, bahkan yang anak ketiga lulus smp nganggur.
12. pak tani geleng2 kepala. mau kerja udah makin tua dan rapuh.
13 si anak merasa sadar dan ingin bertanggung jawab: pak, bu, sy akan bekerja keras untuk cari uang, juga untuk biaya kuliah dan sekolah adik2ku.
14 berangkatlah pejuang muda ini mencari nafkah
15 ditengah perjalanan, bertemulah dia dengan gadis pujaan hati.
16. dengan dana pas-pasan menikahlah mereka
17. dikaruniai anak. perekonomian kian mepet. uang yang biasa disetorkan sebagian untuk membantu biaya adik2nya sekolah/kuliah terhenti geraknya mengalir ke tangan istri tercinta.
18 biaya kuliah dan sekolah adik2nya macet.
19. dia hidup pas-pasan, adik2nya terhenti pendidikannya, ortunya udah rapuh, tak kuat lagi ke sawah.
INILAH KISAH HIDUP KEBANYAKAN MANUSIA PINGGIRAN NEGERI INI.
MUNGKIN INI JUGA KISAH ANDA.
MAU MENYALAHKAN PEMERINTAH ?
MAU MENYALAHKAN PENDIDIKAN MAHAL ?
MAU MENYALAHKAN SIAPA ?
Sudah saatnya KONSEP-KONSEP SEMU ITU DIRUBAH OLEH GENERASI YANG LEBIH CERDAS.
—————————————
Bila Anda yang jadi Pak Tani itu, jadilah Pak Tani yang sukses dan maju.
Jangan biarkan anakmu tidak memegang pacul dan berbalutkan lumpur.
Boleh jadi pelajar bahkan mahasiswa,
tapi jangan sampai takut lumpur dan gak bisa macul.
Ekonomi dianggap maju bila petani dan anaknya bisa mengembangkan pertanian ditambah bidang baru. bukannya pertaniannya ditinggalkan.
Bila Anda pedagang, boleh sekolah atau kuliah, tapi harus bisa dan mau jaga toko/dagangan, jualan.
kalau seandainya dia kuliah, jadi ahli kimia, mestinya dia bisa disebut sukses kalau berdagang + bidang kimia.
——————————————————
Negeri ini makin lama makin kehilangan generasi petani….
Mestinya pertanian makin maju, teknologi makin maju dst.
Bukannya pertanian ditinggalkan, pindah jadi tukang ojeg. he he he…
Semoga negeri ini bisa maju dengan peran Anda.

from,kompasiana, by,wjogja.

harapan seorang anak petani desa


“HARAPAN SEORANG ANAK PETANI DESA”

By, Abi Rohmad

Jadikan hidup ini atas kehendak terindah-Mu,

Jadikan jiwa ini bangkit menuju indahnya dalam penglihatan-Mu,

Jadikan diri ini mampu menenam rasa hijau dalam penglihatan-Mu,

Jadikan badan ini tetap berkobar menuju hijaunyanya rerumput dalam ridlo-Mu,

Jadikan kobaran ini membakar gersangya keadaan-keadaan retakku,

Jadikan kobaran ini mampu lelehkan lelahnya langkah kakiku,

Jadikan kobaran ini silaukan gelapnya rasa,

Jadikan kobaran ini terjaga hingga melebur retaknya dan gersangnya bumi, langitku,

Jadikan kobaran ini hancurkan rasa bajaku,

Jadikan kobaran ini menyeret menuju hijaunya rasa, hamba yang bersyukur,

Jadikan kobaran yang kau beri ini mampu menghanyutkanku dalam keadaan hijau-Mu,

Jadikan kobaran yang kau beri ini tertanam dalam rasaku,

Jadikan insan mampu memupuk kobaran yang kau beri ini,

Jadikan kobaran yang kau beri ini hancurkan bumi langitku menuju hijaunya rasa,

Jadikan kobaran ini tetap dalam rasa hingga Bapakku Emaku tersenyum bahagia untuk-Mu,

Jadikan kobaran yang kau beri ini melebur lelahnya Bapakku Emakku dalam bernafas untu aku,

Jadikan kobaran yang kau beri ini mampu memaafkan aku pada Bapakku Emaku,

Bapakku Emaku maafkan aku yang selalu buatmu menangsis di malam dan siang mu,

Aku berjanji sepenuh hati untuk bawakan silaunya surya tanpa embun diwaktu dini,

Aku berjanji sepenuh hati untuk bawakan silaunya batu intan dalam rasa terdalammu,

Bapak Emak aku merindukanmu, indahnya hidup bersamamu, maafkan aku,

Bangkalan, 30-09-2014